Friday, November 21, 2014

Semalam di Banda Aceh

Tanggal 14 November, siang hari, akhirnya jadi juga aku ke Banda Aceh memenuhi undangan untuk jadi pembicara di FTK - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Sampai Banda Aceh sdh menjelang senja. Bersama dosen dari Islamic International University of Malaysia (?) dijamu makan malam di rumah makan ikan bakar oleh Dekan. Tidak sempat jalan ke banyak tempat kecuali ke PLTD Apung yang hanyut dari lepas pantai dan terdampar di pemukiman penduduk. Paginya aku sempat diajak ke Coffe Solong, warung kopi Aceh. Warung kopi sbg tempat ketemu warga dan menyelesaikan berbagai persoalan, konon, telah menggantikan fungsi Meunasah pada masa lalu. Tanggal 15 Nov siang aku langsung pulang ke Semarang.

Sunday, September 21, 2014

IMG01588-20140921-0649.jpg.rem

Bila Jokowi terlalu reaktif thd hal-hal seperti ini, khawatirnya akan menjadi bumerang seperti halnya ide "menteri profesional" (ternyata ada jatah 16 menteri untuk parpol) atau "kabinet ramping" (ternyata sama saja dg sby), "parpol boleh usul calon menteri, tapi keputusan pada presiden" (mampukah dia menolak Imin?). Indonesia itu dari Sabang - Merauke. Untuk rapat2 di Kemendikbud diperlukan biaya besar karena memang harus mengundang pakar2 dari berbagai pelosok Indonesia. Kalau anggaran dikurangi tanpa mempertimbangkan aspek wilayah, khawatirnya ide ini kontraproduktif dengan semangat NKRI. Ya sudah, akhirnya Direktorat atau Unit apapun hanya akan mengundang rapat dg pakar dari Jabodetabek saja, supaya hemat.

---------------------------------------
Hari Wibawanto
Electrical Engineering Department
Faculty of Engineering
Semarang State University