Sunday, December 21, 2008

Papua, 16-18 Desember 2008

Selepas Padang, aku ngantor sehari di Senayan. (HMA-MTA-MD-TPH-Grg tak perlu aku ceritakan di sini). Berikutnya penugasan ke Papua, untuk pekerjaan yang sama dengan di Padang. Ok, aku berangkat dari SRG jam 17.00 untuk ganti pesawat di CKG dan menuju DJJ jam 21.15 nanti. Ini adalah perjalanan panjang selama bertugas di Bindiklat maupun PJJ. Rute CKG-UPG-Biak-DJJ ditempuh nyaris 8 jam. Kami sampai bandara Sentani ketika jam sudah menunjukkan 07.30 WITA. Berempat dengan sopir, kami menuju LPMP Jayapura, tempat pertemuan diselenggarakan. Bertiga kami menempati salah satu rumah dinas. Mandi, berganti baju, kemudian menemui Ka LPMP, dan dilanjutkan dengan presentasi sampai jam 15.00. Acara ditutup 16.00, lalu kami istirahat sebentar, karena berencana keliling kota malam ini.
Sama seperti kota-kota lain, Jayapura juga kenal macet dan lalu lintas cukup padat sepanjang jalan Skyline, Angkasa, terus berhenti di Dok Dua, sekitar Swiss Belhotel. Sempat melihat-lihat batik tapi tak berminat membeli barang sepotongpun (ada artis psikolog TB yang juga pas sedang cari batik di sana). Makan malam di Dok Dua, berkeliling naik ke Lembah Sunyi, lantas pulang ke LPMP. Hm .. malam yang mengesankan malah kurasakan di sepi malam, di rumah dinas LPMP. Jadi .... ini benar Jayapura!
Padang, 9-10 Desember 2008

Tugas. Hanya itu yang terlintas. Sebenarnya malam itu, Kamis 4 Desember harusnya aku sudah menuju ke sana langsung dari Bandara CGK. Saat itu sedang menunggu boarding ketika telepon dari Pp mengharapkan aku tak usah balik Semarang tetapi langsung saja ke Padang. Aku, tentu saja, keberatan. Beres. Nggak nyangka kalau kemudian ketika pesawat landing dan ponsel aku buka, tawaran datang lagi. Pilih satu hari antara 9 - 11 Desember. Setelah itu datang telepon silih berganti: MA, rumah, Pp. Ok, aku setuju pilih tanggal 9. Maka tanggal 9 itu aku berangkat ke Padang. dari SRG aku berangkat pagi. Setelah menunggu transit di CGK aku pindah penerbangan ke Padang. Tengah hari aku sampai. Dijemput orang LPMP, kami menuju kantor LPMP yang terletak di dalam kampus UNP. Berbasa-basi sebentar, kami kemudian meluncur ke hotel Pusako di Bukittinggi, 3 jam perjalanan dari Padang.
Di sana, aku sendirian presentasi malam sampai jam 22.00 lalu dilanjutkan pagi sampai jam 09.00 karena siang itu juga, dengan BTV aku harus ke Jakarta. Ada yang menunggu sehingga aku bergegas. Esok hari aku harus ngantor lagi di Senayan.
Alih-alih ke HMA, aku pesan tempat di TPH, suite 506. (Lintasan HMA-MTA-MD-TPH adalah bagian penting dari perjalanan Padang ini).
Pagi kembali ngantor ke Senayan. Tugas berikutnya adalah ke Papua, bertiga dengan N dan EW, 16 - 18 Desember 2008.

Monday, December 08, 2008

Tanggal 1-3 Desember 2008 kemarin dulu adalah saat finish etape pertama kegiatan maraton penyusunan panduan belajar yang akan mulai digunakan untuk program BERKUALITAS (sorry, berhubung posisiku tidak memungkinkan penyebutan nama program kecuali diijinkan oleh Direktur) tahun 2009. Menurut beberapa teman, kegiatan finalisasi ini aneh karena bahan yang sama telah di-TOT-kan di level nasional dan bahkan tim provinsi sudah ada yang memulai kegiatan TOT level berikutnya pada tangal 1-3 ini.
Bagaimanapun kudu-harus mau nggak mau diterima. Nggak puas sih, karena hampir semua anggota tim pengembang level nasional merasa masih banyak yang bisa dibenahi sebelum panduan dicetak skala besar.
Sementara itu, aktivitas sebagai konsultan juga mendekati minggu-minggu terakhir. Canda dan humor kawan-kawan sesama konsultan (dan juga dengan staf administrasi) rasanya masih akan terkenang lama.
Tanggal 4 aku masih menyempatkan diri ke kantor di S dan berencana cabut ke SRG sore itu juga. EW juga punya rencana yang sama. Ia harus segera ke Bdg, katanya ada yang harus diselesaikan di kantor. Tiket untuk terbang jam 17.15 sudah di tangan.
Mengenai tiket ini, ada lucunya juga. Entah gimana, aku begitu yakin bahwa tiket (tepatnya kode booking!) yang aku pegang adalah kode booking Garuda. maka dengan penuh keyakinan aku tunjukan kode booking, GFF, dan KTP untuk cetak tiket di counter yang mbak-nya cantik-cantik itu. Sudah ada rasa nggak enak ketika si-mbak bilang bahwa kode tiketnya kok salah. Aku yakin bilang: "coba di search lewat nama saja mbak! Mbaknya nurut. Tapi rupanya nggak ketemu juga. Tiba-tiba aku ingat sesuatu. Aku ngomong saja ke mbaknya:" Biar aku tanya yang ngurus tiket dulu mbak". Dan GFF + KTP + kertas berisi kode booking itu aku bawa lagi. Nelpon Dwi, yang juga bingung, tapi kemudian menjawab: Iya, ketika kutanya: "Apa tiketku Mandala?".
Maka aku panggillah taksi menuju terminalnya Mandala.
Benar, tiket bisa kucetak di counter Mandala.
Setelah check-in, masuk ke ruang tunggu, nah-kan ketahuan. Penerbangan di-delay. Ini delay yang kayaknya menjadi rutin. Tapi biarlah. Telpon dan SMS-an, lantas duduk manis. Sempat ngobrol dengan teman dari Unnes yang ketemu di ruang tunggu (pak E, dari FIS, dan dua ibu yang namanya aku belum ingat).
Pas pesawat hampir boarding, datang telepon. "Pak bisa nggak kalau langsung ke Padang, nggak usah ke Semarang. Kalau bisa langsung saja beli tiket untuk penerbangan ke Padang malam ini". Wah, gimana? Ya nggak-lah. Lagi, mau disuruh presentasi apa juga masih gelap. Maka dengan meminta maaf, permintaan itu aku tolak.
Aku boarding, pesawat take-off, dan sejam kemudian aku sudah di atas taxi menuju selatan kota semarang. Di bangku belakang taxi mulai aku aktifkan ponsel-ku satu persatu. Rupanya, ada sms yang terkirim beberapa saat setelah pesawat take off. Isinya menanyakan kemungkinan berangkat ke Padang tanggal 9 - 11. Setelah telepon rumah bolak-balik (dan rumah juga bilang telah dihubungi pak MAK, aku telepon balik pengirim SMS. Tanya acara sekaligus jadwal. Ok, clear. Selasa pagi sampai Rabu pagi di Padang (Bukittinggi, tepatnya), Rabu siang balik Jakarta sampai Jum'at. Itu adalah hari teakhir menjadi konsultan. Tahun depan? Wallahualam. Disertasi sudah harus diselesaikan.