Aku di bandara A. Yani saat ini. Undangan penulisan laporan KP dilakukan di Savoy Homann mulai tanggal 15 sampai 17. Sebelum kepastian berangkat hari ini, kemarin E dari Belmawa menanyakan apakah aku telah membeli tiket untuk rencana pertemuan Senin di Century. Memang, sebeliumnya ada rencana pertemuan untuk membahas finalisasi revisi SK 107 dan sebenarnya aku juga telah membeli tiket yang kemudioan aku ajukan tanggal berangkatnya menjadi tanggal 15 karena undangan KP. Aku jawab ke E bahwa memang benar telah membeli tiket, hanya saja tiketnya luwes sehingga tidak masalah seandainya dicancel atau dipending. Toh bisa digunakan lain kali. Benar juga sejam kemudian, setelah menghubungi ES yang dari Sub akhirnya pertemuan di Century dibatalkan. Ini dampak dari cuti bersama dadakan. Jadi, aku bisa fokus ke KP dan disertasiku yang masih menggantung, belum dijadwal ujiannya karena masih melalui satu kali rapat lagi.
Bulan ini bulan yang sibuk. Tanggal 5-7 kemarin aku ujicoba KP ke Untan, sebelumnya, tanggal 2 rapat di Belmawa. Ada juga meeting di Ambara tanggal. 29 April. Lalu tanggal 9-11 ujicoba KP di Unismuh Makasar. Saat ini aku belum tahu, mau pulang ke Smg atau langsung saja ke Y untuk menyelesaikan urusan disertasi? Tak tahulah. Tergantung kondisi. Tiketku luwes, jadi bisa ke mana saja, atau bahkan naik kereta apai dan tiketnya aku tunda pemakaiannya. Hal lain, pekerjaan PLPG sudah harus diselesaikan.
Sunday, May 15, 2011
Sunday, May 08, 2011
Jam 17.30an kemarin baru aku sampai rumah setelah 2 jam lebih penerbangan dari PNK. Kira2 1 jam transit di BSH dan beberapa belas menit antre taksi di bandara ayani. Merasa nyaman karena batu kandung kemih bisa keluar saat mandi di orchadz hotel, meskipun sambil meringis menahan sakit saat penyebab nyeri sejak selasa (atau tepatnya sejak dari ambara ya?). Besok harus ke Makasar, tiket sudah siap hanya perlu online checking sore ini.
Friday, May 06, 2011
Aku berdua dengan FR tiba di Pnk menjelang tengah hari tanggal 5 Mei. Dari bandara Supadio, Pak K menjemput kami. Makan siang dulu di rumah makan di tepi jalan raya (by pass) bandara, sebelum menuju FKIP dan bertemu Pak Asw. Beliau rupanya masih mengingat aku yang pernah ke sini dua tahun lalu dan sempat pula ketemu beliau di dalah satu event di Jakarta. Sambil minta ijin pelaksanaan ujicoba esok hari, kami terlibat perbincangan hangat. Salah satu topik adalah tentang Pak RJ yang meninggal dinihari tanggal 5 Mei. Kebetulan Pak RJ adalah promotor Pak Asw ketika S3.
Dari FKIP kami diantar Pak K menuju hotel Orchadz tempat saya menginap 2 tahun lalu.
Hari kedua di Pnk kami awali dengan datang ke kampus PGSD. Acara ujicoba dimulai setelah sejenak beramah tamah dengan pimpinan Jurusan, dan membicarakan banyak hal termasuk PJJ dan S1 Dik dalam Jabatan yang di Untan ini ternyata dikelola Fakultas. Acara ujicoba diselingi dengan manis oleh pengalaman khas infrastruktur listrik yang sempat mati 5 menitan. Sempat kepikiran melaksanakan plan B (yang g kepikir mau apa, soalnya plan yang ada adalah ke warnet yang listriknya bisa saja mati juga). So, here we are ...
Dari FKIP kami diantar Pak K menuju hotel Orchadz tempat saya menginap 2 tahun lalu.
Hari kedua di Pnk kami awali dengan datang ke kampus PGSD. Acara ujicoba dimulai setelah sejenak beramah tamah dengan pimpinan Jurusan, dan membicarakan banyak hal termasuk PJJ dan S1 Dik dalam Jabatan yang di Untan ini ternyata dikelola Fakultas. Acara ujicoba diselingi dengan manis oleh pengalaman khas infrastruktur listrik yang sempat mati 5 menitan. Sempat kepikiran melaksanakan plan B (yang g kepikir mau apa, soalnya plan yang ada adalah ke warnet yang listriknya bisa saja mati juga). So, here we are ...
Monday, May 02, 2011
Pagi ini aku ke Jakarta. Undangan yang aku terima menyatakan bahwa acara rapat adalah pembahaan revisi sk menteri no. 107 untuk mengakomodasi PJJ yang direstui sebagai sarana peningkatan APK.
Pesawatku berangkat jam 09.40 tepat sehingga baru jam 11.30 aku sudah sampai di senayan. Maka aku putuskan untuk mampir di lantai 5 sambil mengurusi surat tugas uji coba KP dan berkoordinasi dengan teman-teman tim dikti. Menjelang ke luar, sambil duduk di sebelah sgyt yang tadi pagi sepesawat dan ada acara ketemu dengan dir, dan ngobrol, datang Bu Nn. Bu Nn minta bantuan untuk menjelaskan ke dir mengenai apa itu KP dan apa gunanya. Aneh, padahal kita telah menjelaskan dan bila perlu dir kan bisa tanya ke ap. Tentu saja aku bilang bahwa tidak ada momen yang pas bagiku untuk tiba2 ngomong itu ke dir. Disangkanya Bu Nn aku se fak atau malah se jurs dengan dir sehingga bisa ngomong. Andai toh begitu, aku nggak mau tiba-tiba ngomong ngejelasin apa itu KP. Ujung2nya terungkap, lewat Bu Nn, bahwa dir tidak suka menggunakan duit utangan. Duit untuk KP memang dari program Bermutu yang adalah duit utangan. Masih menurut Bu Nn, pernah dir menyuruh pindahkan alokasi dana kegiatan yang mmenggunakan dana utangan ke dana apbn. Bu Nn konsultasi ke biro perencanaan. Tentu saja tidak semudah itu memindah-alokasikan anggaran. Menurutku, sebaiknya dir konsen untuk menjaga agar pada masa kepemimpinannya ia menghindari membuat komitmen baru daripada buang energi menolah utang yan agreenmentnya G to G dan sudah dimulai era sebelumnya. Tapi menurut Bu Nn semua sdh beres dan aku dipesan untuk tidak cerita ke Bu Pp biar sii ibu tidak kepikiran. Di lift, ketika aku mau naik ke lantai 7 temat rapat dilaksanakan, aku ketemu bu Pp. Kami bareng naik ke ruang rapat. Karena rapat masih lama lagi baru akan mulai, Bu Pp mengajak ke Fx untuk makan siang. Di Cosi kami makan sambil ngobrolin sebagian informasi yang aku dapat dari Bu Nn minus sikap dir terhadap KP. Jadi aku tetap memegang janjiku ke Bu Nn.
Sore rapat sudah selesai dari rencana semula yang harusnya selesai jam 20. Maka meskipun sudah disediakan kamar di century atlet, aku memilih langsung ke Yogya karena besok pagi musti ambil hasil revisian di Pak Bb.
Pesawatku berangkat jam 09.40 tepat sehingga baru jam 11.30 aku sudah sampai di senayan. Maka aku putuskan untuk mampir di lantai 5 sambil mengurusi surat tugas uji coba KP dan berkoordinasi dengan teman-teman tim dikti. Menjelang ke luar, sambil duduk di sebelah sgyt yang tadi pagi sepesawat dan ada acara ketemu dengan dir, dan ngobrol, datang Bu Nn. Bu Nn minta bantuan untuk menjelaskan ke dir mengenai apa itu KP dan apa gunanya. Aneh, padahal kita telah menjelaskan dan bila perlu dir kan bisa tanya ke ap. Tentu saja aku bilang bahwa tidak ada momen yang pas bagiku untuk tiba2 ngomong itu ke dir. Disangkanya Bu Nn aku se fak atau malah se jurs dengan dir sehingga bisa ngomong. Andai toh begitu, aku nggak mau tiba-tiba ngomong ngejelasin apa itu KP. Ujung2nya terungkap, lewat Bu Nn, bahwa dir tidak suka menggunakan duit utangan. Duit untuk KP memang dari program Bermutu yang adalah duit utangan. Masih menurut Bu Nn, pernah dir menyuruh pindahkan alokasi dana kegiatan yang mmenggunakan dana utangan ke dana apbn. Bu Nn konsultasi ke biro perencanaan. Tentu saja tidak semudah itu memindah-alokasikan anggaran. Menurutku, sebaiknya dir konsen untuk menjaga agar pada masa kepemimpinannya ia menghindari membuat komitmen baru daripada buang energi menolah utang yan agreenmentnya G to G dan sudah dimulai era sebelumnya. Tapi menurut Bu Nn semua sdh beres dan aku dipesan untuk tidak cerita ke Bu Pp biar sii ibu tidak kepikiran. Di lift, ketika aku mau naik ke lantai 7 temat rapat dilaksanakan, aku ketemu bu Pp. Kami bareng naik ke ruang rapat. Karena rapat masih lama lagi baru akan mulai, Bu Pp mengajak ke Fx untuk makan siang. Di Cosi kami makan sambil ngobrolin sebagian informasi yang aku dapat dari Bu Nn minus sikap dir terhadap KP. Jadi aku tetap memegang janjiku ke Bu Nn.
Sore rapat sudah selesai dari rencana semula yang harusnya selesai jam 20. Maka meskipun sudah disediakan kamar di century atlet, aku memilih langsung ke Yogya karena besok pagi musti ambil hasil revisian di Pak Bb.
Subscribe to:
Posts (Atom)