250211
Adzan subuh baru saja berhenti, aku harus buru-buru ke bandara. Pesawatku ga231 berangkat jam 06.05. Meski aku sudah city check in sebelumnya tapi tetep khawatir juga kalau telat.
Sampai di bandara ternyata pintu masuk belum dibuka. Padahal aku sudah pingin makan atau setidaknya ngopi di kafe dalam bandara. Bangun tidur tadi aku nggak sempat untuk bikin kopi sekalipun.
Eh, ternyata ada vending machine seperti di bandara SH terminal 3. "Vending machine ini hanya menerima uang pecahan 5000, 10000, 20000" . "Tidak menerima uang pecahan terbaru" begitu tulisan yang tertempel. Yang terbaca sih sebenarnya angka-angka itu. Maka kutengok dompetku. Ada sepuluh ribuan satu, beberapa pecahan 20 ribuan. Cuma sepertinya sepuluh ribuannya edisi terbaru. Aku coba saja. Benar saja, pecahan 10 ribuan dikeluarkan lagi oleh mesin itu. Kucoba salah satu pecahan 20-an. Sukses. Sambil minum aku nunggu kembalian. Tiba-tiba terbaca lagi tulisan lain di dekat lubang tempat mengambil uang kembalian. "Mesin ini tidak bisa memberikan kembalian. Pastikan pakai uang pas. Jadi? Berarti, aku harus beli empat cup? Wah, bakalan kembung. Bingung juga. Di belakangku ada seseorang yang antre juga mau menggunakan mesin ini. Aku mau nawarin untuk mengambil saja, tapi keburu dia nyodorin 5000 rupiah "Pak, saya ambil satu ya" Aku terima uangnya. He he jadi penjual minuman tanpa ambil untung nih. Tapi masih ada dua cup jatahku lagi di mesin, dan sepertinya tidak ada yang berminat lagi. Masak iya aku tawarin, meski gratis sekalipun. Akhirnya aku ambil lagi dua cup milo hangat. Aku letakkan di counter Mandala yang sudah tutup. Jadilah, pagi itu perutku penuh dengan 3 cup coklat panas. Sialnya lagi, di BSH harus nunggu hampir 2 jam baru ada Damri yang ke Cikarang.
Hari Wibawanto by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment